Jumat, 06 Januari 2012

PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN SOSIAL DAN BUDAYA

Standar Kompetensi
Mempraktikkan metode penelitian sosial

Kompetensi Dasar
Merancang metode penelitian sosial  secara sederhana

Indikator
1.      Menjelaskan kompetensi seorang peneliti
2.      Mendeskripsikan istilah-istilah penelitian sosial
3.      Mendeskripsikan langkah-langkah penelitian
4.      Menyusun proposal penelitian sosial

Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1.      Menjelaskan 4 unsur cara berpikir ilmiah
2.      Menyebutkan 3 sikap seorang peneliti
3.      Menyebutkan 3 persyaratan penelitian
4.      Menyimpulkan pengertian penelitian sosial
5.      Mendeskripsikan 3 istilah penelitian sosial
6.      Menyebutkan 5 urutan langkah dalam menyusun rancangan penelitian sosial
7.      Menyusun sebuah proposal penelitian sosial yang sederhana

A.Materi

1.  CARA BERPIKIR ILMIAH
Hasrat ingin tahu merupakan kodrat manusia yang dibawa sejak lahir. Dengan perkembangan pola pikir yang semakin baik, hasrat ingin tahu akan berkembang pula. Dengan akal budinya, manusia akan berusaha untuk mengembangkan pengetahuannya hingga hasrat keingintahuan itu terpenuhi. Mulailah manusia mencari pengetahuan baru yang mampu memberikan solusi terhadap berbagai macam masalah yang ada dalam masyarakat. Salah satu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru adalah dengan melakukan penelitian.
Sebagian besar orang berpandangan bahwa melakukan penelitian adalah pekerjaan yang sangat sulit, padahal kalau ditekuni merupakan hal yang sangat mengasyikan. Dengan penelitian yang dilakukan, orang dapat meningkatkan status sosialnya, memberikan kehidupan yang layak, dan memperluas cakrawala berpikir. Memang, untuk menjadi seorang peneliti diperlukan keterampilan dan pengetahuan tertentu, daya nalar, dan pola berpikir ilmiah.
Penalaran dalam penelitian sangan penting. Ada dua bentuk penalaran, yaitu :
a.       Penalaran induksi adalah metode pemikiran yang bertolak dari hal-hal yang bersifat   khusus untuk menentukan hal yang bersifat umum.
b.   Penalaran deduksi adalah metode pemikiran yang bertolak dari hal-hal yang bersifat umum untuk menentukan hal yang bersifat khusus
 
Seorang peneliti juga dituntut harus memiliki cara berpikir ilmiah (reflective  thinking), yakni :
a.       Berpikir skeptis, artinya,  peneliti harus selalu menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan.
b.      Berpikir analitis, artinya peneliti harus selalu mengalisis setiap persoalan atau pernyataan yang dihadapi.
c.       Berpikir kritis, artinya peneliti harus selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta menimbang berbagai hal secara objektif sesuai data yang ada.
d.      Jujur, artinya peneliti tidak memasukkan keinginannya sendiri ke dalam data.
e.       Terbuka, artinya seorang peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat orang lain tentang hasil penelitiannya.

1.  SIKAP SEORANG PENELITI
Seorang peneliti harus memiliki sikap sebagai berikut.
a.         Objektif, artinya seorang peneliti harus mampu memisahkan pendapat pribadfi dengan fakta untuk memperoleh hasil penelitian yang baik.
b.         Kompeten, artinya penelitia harus memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu.
c.         Faktual, artinya peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang ada.

2.  PERSYARATAN DALAM PENELITIAN
Menurut Suharsimi Arikunto (1989:7), suatu kegiatan ilmiah (penelitian harus memenuhi 3 persyaratan pokok, yaitu:
a.       Terencana, artinya sebuah penelitian dilaksanakan dengan adanya kesengajaan dan sebelumnya dipikirkan langkah-langkahnya.
b.      Sistematis, artinya penelitian dilaksanakan dengan pola tertentu dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efesien.
c.       Bertujuan, artinya penelitian dilaksanakan dengan arah yang jelas.

3.  PENGERTIAN PENELITIAN SOSIAL
Penelitian pada hakikatnya merupakan bagian pokok dari ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mengetahui dan lebih mendalami segala segi kehidupan. Dengan penelitian tersebut manusia akan memperoleh jawaban tentang kebenaran dalam pergaulan hidup yang ditentukan oleh lingkungan sosiobudaya, hukum, maupun lingkungan alam.
Beberapa pengertian tentang penelitian yang dikemukakan oleh para pakar antara lain:
a.  Menurut Marzuki, penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah.
b.  Menurut Suharsimi Harikunto, penelitian adalah suatu proses atau rangkaian langkah-langkah yang terencana, sistematis, dan bertujuan untuk memecahkan suatu masalah.
c.  Menurut Kun Maryati dan Juju Suryati, penelitian adalah suatu aktivitas ilmiah yang menggunakan metode ilmiah logis dan sistematis untuk menguji atau memverifikasi satu atau beberapa hipotesis terhadap satu atau beberapa masalah di dalam dunia emperis melalui pengumpulan data.
   
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah suatu proses aktivitas ilmiah yang terencana, sistematis, dan bertujuan untuk memecahkan suatu masalah dalam ruang lingkup sosial budaya, ekonomi, politik, hukum, dan lingkungan alam.

Bertitik tolak dari pengertian penelitian secara umum maka dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan penelitian sosial adalah suatu proses aktivitas ilmiah dengan menggunakan metode analisis situasi untuk merumuskan pelbagai masalah sosial dengan maksud menemukan aspek yang baru, memahami sebab-musabab beserta interrelasinya, mengoreksi, mengadakan verifikasi, dan memperluas pengetahuan.

4.  LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian merupakan pokok-pokok perencanaan dari seluruh kegiatan penelitian yang tertuang dalam satu kesatuan naskah. Naskah rancangan penelitian biasanya dibuat secara ringkas, jelas, dan utuh. Rancangan penelitian sangat berguna bagi penelitiagar penelitiannya dapat berjalan secara benar, lancar, dan dengan hasil yang baik.  Ada 10 langkah dalam menyusun rancangan penelitian, antara lain :
1.      Memilih dan menentukan masalah yang akan diteliti.
          Masalah adalah sesuatu yang terjadi akibat adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan atau adanya kesenjangan antara rencana dengan pelaksanaan. Masalah yang ada dalam masyarakat ada yang dapat diteliti dan ada pula yang tidak diteliti.
          Masalah penelitian hendaknya :
1.1.   Menarik sehingga peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian
1.2.   Data tentang masalah cukup tersedia di lapangan
2.      Studi pendahuluan
        Studi pendahuluan dimaksudkan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, sumber data, dan referensi yang mendukung.
3.      Merumuskan masalah
         Apabila informasi tentang masalah sudah jelas, maka peneliti harus merumuskan masalah tersebut untuk dijadikan pedoman/penunjuk arah di dalam melakukan penelitian. Rumusan masalah dinyatakan dengan kalimat tanya.
4.      Merumuskan asumsi dan hipotesis penelitian
      Asumsi yang juga disebut “anggapan dasar” adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang berfungsi sebagai dasar berpijak dalam melaksanakan penelitian. Setelah anggapan dasar ada dan memungkinkan untuk mengadakan penelitian, maka kita dapat merumuskan hipotesisnya. Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Hipotesis dirumuskan dengan kalimat pernyataan atau hubungan  jika ............., maka ...........................
5.      Memilih pendekatan
         Pendekatan penelitian ada 2 yaitu: pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang menggunakan data dalam bentuk  angka-angka/jumlah/ kuantitas. Sedangkan, pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang tidak menggunakan data dalam bentuk  angka (bentuk kata atau kalimat).
          Memilih pendekatan penelitian berkaitan dengan :
5.1.   Lokasi penelitian
5.2.   Subjek penelitian
5.2.1.  Populasi
5.2.2.  Sampel
5.3.   Objek penelitian
5.4.   Metode dan instrumen pengumpulan data
5.5.   Metode pengolahan data
6.      Menentukan variabel penelitian dan sumber data
        Variabel penelitian adalah komponen pokok dalam penelitian. Kalau sudah jelas variabel yang terkandung dalam penelitian akan memudahkan peneliti untuk menentukan apa dan dari mana data tersebut diperoleh serta alat yang dipergunakan dalam merekam data.
7.      Menentukan dan menyusun instrumen penelitian
         Instrumen penelitian adalah alat yang dipergunakan dalam mengumpulkan data. Jenis instrumen sangat tergantung dari jenis data yang akan dikumpulkan, misalnya ; lembar wawancara, lembar observasi, angket/kuisioner.
8.      Pengumpulan data
        Pada tahap ini, diperlukan ketelitian dan ketekunan dari seorang peneliti. Jika terjadi kekeliruan dalam mengumpulkan data, maka akan menghasilkan data yang tidak sahih yang sangat mempengaruhi hasil penelitian.
9.      Analisis data
       Dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan seorang peneliti harus bersikap jujur, tekun, objektif, dan kritis sehingga mudah untuk dipertanggungjawabkan. Apabila jenis data berbentuk angka-angka (kuantitatif) dipergunakan analisis statistik, sedangkan data kualitatif dipergunakan analisis deskriptif (non-statistik).
10.  Menarik kesimpulan
        Langkah ini adalah langkah terakhir dalam menyusun rancangan penelitian. Pada tahap ini peneliti tinggal mencocokan hasil yang diperoleh dalam penelitian dengan hipotesis yang telah diajukan. Kesimpulan merupakan sintesis dari seluruh aspek yang telah dilakukan dalam proses penelitian.

1 komentar:

  1. Oh begini ternyata caranya nyusun konsepnya..
    Terima kasih banyakl, infonya Om..

    BalasHapus